Webinar “Civil Society, Democracy, and Media in Indonesia”

November 4, 2020, oleh: superadmin

Pada 2 November 2020, Digital Communication Network SouthEast Europe Hub (DCN SEE) dan World Learning menyelenggarakan diskusi online, melalui Zoom dan juga disiarkan langsung melalui Facebook, dengan tema “Civil Society, Democracy, and Media in Indonesia”. DSN SEE dan World Learning menghadirkan dua pembicara, yaitu Dr. Ahmad Sahide selaku dosen di Magister Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Ibu Widia Yutanti selaku dosen Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dalam acara diskusi virtual ini, Dr. Ahmad Sahide secara garis besar membahas dampak masyarakat sipil dalam transisi Indonesia menuju tatanan demokrasi setelah rezim militer Presiden kedua Indonesia, Soeharto. Pembicara kedua, Ibu Widia Yutanti, secara garis besar berfokus pada pemberitaan media selama masa pandemi Covid-19. Acara diskusi ini diikuti oleh sejumlah peserta global, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar negeri.

Sesi pertama dalam diskusi ini disampaikan oleh Dr. Ahmad Sahide yang berfokus membahas terkait peran masyarakat sipil, khususnya Organisasi Islam di Indonesia yang mendukung gagasan demokrasi di Indonesia, seperti Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU). Muhammadiyah dan NU didirikan sebelum kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, Dr. Ahamd Sahide mengatakan bahwa kedua Organisasi Islam tersebut ikut memberikan kontribusi dalam menjadikan demokrasi di Indonesia lebih baik. Bentuk kontribusi yang dilakukan oleh Muhammadiyah dan NU yaitu dengan memberikan kritik terhadap pemerintah dan bekerjasama dengan pemerintah di beberapa hal. Dalam kontribusinya, kedua Organisasi Islam tetap mematuhi peraturan yang berlaku dan tetap pada prinsip masing-masing organisasi tanpa adanya campur tangan dari pemerintah.

Sesi kedua dilanjutkan oleh Ibu Widia Yutanti yang berfokus membahas terkait pemberitaan media selama masa pandemi Covid-19 dan respon masyarakat terhadap pemberitaan media di Indonesia. Ibu Widia Yutanti memaparkan bahwa terdapat kenaikan sebesar 53% terhadap pemberitaan media di Indonesia, khususnya dalam pemberitaan pandemi Covid-19. Media banyak memberikan berita-berita yang justru menyebabkan kepanikan masyarakat, seperti memfokuskan berita terhadap jumlah korban yang dinyatakan terinfeksi Covid-19 dan jumlah kematian yang disebabkan oleh virus tersebut.

Acara webinar ini diakhiri dengan sesi tanya jawab antara partisipan dengan narasumber. Antusiasme partisipan, khususnya partisipan yang bukan berasal dari Indonesia, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang ditujukan untuk kedua narasumber.