ISCOHI: The Rise of New Concerns on Humanity Issues

March 16, 2019, oleh: superadmin

Globalisasi serta Revolusi Industri 4.0 telah menantang kita untuk menjawab permasalahan kemanusiaan terkini. Untuk menjawab tantangan tersebut, Magister Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan International Conference on Humanity Issues atau ISCOHI pada tanggal 14 Maret 2019, di Gedung Pascasarja, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Acara yang bertajuk “The Rise of New Concerns on Humanity Issues” ini diikuti oleh sejumlah peserta dan akademisi, baik dari sejumlah universitas di Indonesia, termasuk Mohamed Alhadi Mohamed Khalil dari Universitas Misurata Libya.
Prof. Bambang Cipto hadir sebagai pembicara menyampaikan bahwa dunia kini harus dihadapkan dengan sejumlah isu yang begitu kompleks, termasuk climate change, perang sipil, dan displaced person, yang kemudian menimbulkan sejumlah masalah turunan, seperti ekonomi dan sulitnya akses terhadap pendidikan.
Prof. Magdy Behman pakar dalam studi lintas-budaya melihat bahwa pendekatan intercultural sangat baik untuk diterapkan di pendidikan Islam. Menurut Prof. Behman, kita tidak bias memaksakan orang lain untuk memahami fenomena dengan kacamata kita atau sudut pandang kita, begitu juga dengan budaya. Indonesia adalah contoh bagaimana agama dapat menyerap ke budaya. Prof. Behman juga menceritakan pengalamannya selama di Indonesia dan Amerika Serikat.
Andhika Bambang Supeno, diplomat senior konsulat Indonesia di Sabah juga menyampaikan sejumlah permasalahan yang kini masih menjadi permasalahan Indonesia, seperti pekerja migran Indonesia, serta anak-anak yang tidak memiliki akses terhadap pendidikan lantaran tidak berdokumen.
Acara seminar dilanjutkan dengan diskusi paralel. Setidaknya ada 30 paper yang dipresentasikan dalam diskusi parallel. Menurut salah satu reviewer dalam diskusi parallel, Dr. Mohammad Syifa Widigdo menyampaikan bahwa acara diskusi semacam ini sangat bermanfaat tidak hanya bagi para presenter untuk mendapatkan feedback bagi penelitian mereka, namun juga menjadi pengetahuan baru termasuk bagi para reviewer.