ISCOHI : “Conflict as Global Challenge Economic Uncertainty, Diplomacy & Conflict Resolution and Food Security”

March 23, 2023, oleh: superadmin

Yogyakarta (18/03) – Pada hari Sabtu, 18 Maret 2023, 9th International Student Conference of Humanity Issues (ISCOHI) telah melaksanakan event dengan tema : “Conflict as Global Challenge Economic Uncertainty, Diplomacy & Conflict Resolution and Food Security”. Event ini dimulai dengan Pembacaan Al-Qur’an dan selanjutnya penyambutan event oleh Novrel Esa Yubel selaku Ketua panitia 9th ISCOHI, Dr. Ahmad Sahide, S.IP., M.A selaku Ketua Program Studi HIPM serta Dr. Titih Huriah, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. Kep. Kom selaku Wakil Direktur Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan Program Pascasarjana yang berlangsung di Amphitheater Lt. 4 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Event ini dipimpin oleh Idham Badruzaman, Ph.D sebagai moderator jalannya 9th ISCOHI tahun 2023.

Membahas mengenai 9th ISCOHI yang mengusung tema “Conflict as Global Challenge Economic Uncertainty, Diplomacy & Conflict Resolution and Food Security”, mendatangkan 3 keynote speaker, speaker pertama adalah Kudakwashe Chirambwi, Ph.D dari National University of Science and Technology Zimbabwe dimana menyampaikan bahwa Sumber Daya Alam dan Konflik Politik paling sering terjadi di Afrika. Para pemimpin politik menciptakan institusi untuk mengendalikan Sumber Daya Alam yang direbut, sehingga kekuasaan dan kekayaan saat ini berada di tangan para pemimpinnya, akan tetapi hal ini semakin memperkuat kontrol elit politik, contoh nyata adalah para pemimpin politik yang membangun sub-lembaga yaitu pasukan keamanan untuk mencurangi pemilu. Sementara itu Afrika sebagai salah satu Negara yang ketergantungannya dari sumber agrikultur, memiliki tantangan besar dalam mempertahankan ketersediaan pangan selama terjadinya konflik global yaitu perang antara Ukraina dan Rusia. Tantangan lainnya dalam Ketahanan Pangan adalah adanya perubahan iklim yang ekstrim. Maka dengan adanya tantangan tersebut, Afrika dapat melakukan adaptasi terhadap konflik global yang terjadi saat ini.

Selanjutnya speaker kedua yaitu Dr. Awang Dzul-Hashariq dari University Utara Malaysia menyampaikan mengenai Prospek Kerjasama Indonesia-Malaysia dalam Ketahanan Energi Kawasan, beliau menjelaskan bahwa pentingnya koneksi jaringan multilateral di daratan Asia Tenggara, salah satunya adalah Maritim Asia Tenggara terutama pada Pulau Borneo yang memiliki lokasi strategis dalam menyelesaikan Jaringan Listrik ASEAN yang diimpikan, hal lain juga mendorong dari faktor ekonomi dan perbatasan seperti Sengketa Delimitasi Maritim serta Undang-Undang yang lebih relevan dalam menangani masalah tersebut.

Speaker ketiga diisi oleh Faris Al-Fadhat, S.IP., M.A., Ph.D dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan AIK UMY, menyampaikan bahwa mengenai akibat yang muncul dari perubahan kontemporer yakni Tingkat keparahan persaingan dan kontestasi ekonomi global diantaranya ekonomi utama seperti perdagangan Amerika Serikat-Tiongkok beserta dampak buruk pada Negara-negara berkembang seperti ketergantungan ekonomi jangka panjang dan krisis keuangan masalah utang (jebakan) pada Negara-negara Afrika pada tahun 1970an-2020an serta integrasi regional yang membantu meningkatkan aliran modal, bukan tentang distribusi kekayaan.

Sejalan dengan apa yang dibicarakan oleh Kudakwashe Chirambwi, Ph.D pada bagian pertama, Faris Al-Fadhat, S.IP., M.A., Ph.D menambahkan bahwa Konflik perang Antara Ukraina dan Rusia menimbulkan ketidakpastian yang harus diatasi. Negara-negara Asia Tenggara khususnya Indonesia harus memiliki suara yang jelas pada konflik dunia tersebut, akan tetapi ketidakpastian Indonesia juga memiliki alasan, salah satunya adalah Indonesia bergantung dari segi perekonomian pada Rusia dan Ukraina.

Dilanjutkan dengan Sesi II yaitu Sesi Panel Discussion yang bertempat di 3 Ruang Kelas Lt. 3 Gedung Pascasarjana. Room I yaitu Ruang 308 dengan Reviewer Arie K. Paksi, Ph. D, Room II yaitu Ruang 309 dengan Reviewer Dr. Sidik Jatmika, M.Si dan Room III yaitu Ruang 310 dengan Reviewer Dr. Ajeng Puspa, S.IP., M.H.I.

Diakhir acara, ditutup dengan penyerahan hadiah kepada Best Presenter dan Best Paper. Juara Pertama sebagai Best Presenter dimenangkan oleh Wahyu Candra Dewi dengan judul paper “The Needs to Further Empowering Women Amidst Global Economic Uncertainty in Developing Countries” dari Universitas Gadjah Mada. Juara Kedua dimenangkan oleh Evantio Yudhistira, Syifa Bachmid, & Puguh Toko Arisanto dengan judul paper “Analysis of Russia Invasion of Ukraine to Global Food Crisis” dari Universitas Teknologi Yogyakarta. Juara Ketiga dimenangkan oleh Moh. Talabul Amal & Dini Septyana Rahayu dengan judul paper “The challenge of Saudi vision 2030: foreign policy dilemma of Saudi Arabia” dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Darussaalam Gontor.

Kemudian untuk Juara satu best paper dimenangkan oleh Eiga Sitompul dengan judul “Securitizing the Unseen: Behind Trump’s Reliance on Mexico in Combating Irregular Immigration” dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Juara kedua dimenangkan oleh Diandra Ayu Larasati dengan judul “Revisiting FaithBased Diplomacy’s Effectiveness: Eastern European Orthodox Church in the Russo-Ukrainian Negotiation Process” dari Universitas Gadjah Mada. Juara ketiga dimenangkan oleh Audi Izzat Muttaqien, Hadidah Sallimi, & Sitti Zarina Binti Alimuddin dengan judul “European Union Stances Towards Global Economy from Ukraine War Outcome” dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.