Kuliah Tamu HIPM UMY: Mengupas Kompleksitas Kebijakan Maritim di Laut China Selatan

May 29, 2024, oleh: superadmin

Program Studi Hubungan Internasional Program Magister (HIPM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) baru-baru ini mengadakan Kuliah Tamu dengan menghadirkan Prof. Madya. Dr. Mohammad Zaki Ahmad, Associate Professor at the School of International Studies (SoIS), Universiti Utara Malaysia, sebagai narasumber dalam acara tersebut. Acara yang berlangsung pada 24 Mei 2024 di Amphitheater Lt. 4 Gedung Pascasarjana UMY ini mengangkat topik strategis “Maritime Policy Issues in South China Sea.”

Dalam paparannya, Prof. Zaki menguraikan berbagai isu kebijakan maritim yang krusial di Laut China Selatan (LCS). Beliau menyoroti sejarah panjang perselisihan wilayah di kawasan tersebut, klaim teritorial antar negara-negara di kawasan Asia Tenggara, serta dampaknya terhadap keamanan dan stabilitas regional. Dalam kesempatan yang sama, Ia juga membahas keterlibatan China dan peran penting yang dimainkan oleh berbagai negara Asia Tenggara dalam upaya menjaga perdamaian dan mendorong dialog multilateral dalam upayanya menyelesaikan konflik yang melibatkan banyak negara dengan tumpang tindih kepentingan nasional antar negara tersebut.

Prof. Zaki menekankan bahwa Laut China Selatan merupakan salah satu konflik panas geopolitik di dunia, di mana berbagai kepentingan nasional dan internasional saling berbenturan satu sama lain. “Kebijakan maritim yang efektif harus mempertimbangkan kepentingan berbagai pihak dan mencari jalan tengah untuk menghindari konflik yang lebih besar dengan menjunjung tinggi prinsip hukum internasional” ujarnya.

Kegiatan kuliah tamu ini dihadiri oleh mahasiswa Hubungan Internasional, baik dari program sarjana maupun pascasarjana, yang juga turut aktif dalam sesi tanya jawab. Sesi tanya jawab yang interaktif menjadikan acara diskusi ini semakin menarik, di mana para mahasiswa dapat langsung berdialog dengan Prof. Zaki terkait dengan isu yang dibahas. Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, para peserta mendapatkan wawasan mendalam mengenai kompleksitas geopolitik di Laut China Selatan.